151. Telah menceritakan kepada kami [Musa bin Isma'il] telah
menceritakan kepada kami [Hammad] telah mengabarkan kepada kami [Suhail
bin Abu Shalih] dari [Ayahnya] dari [Abu Hurairah] bahwasanya Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Apabila salah seorang di antara
kalian sedang shalat, lalu dia merasakan ada sesuatu gerakan pada
duburnya, kemudian dia ragu, apakah dia berhadats atau tidak, maka
janganlah dia meninggalkan (shalatnya) sehingga dia mendengar bunyi
(kentutnya) atau mencium baunya.
152. Telah menceritakan
kepada kami [Muhammad bin Basysyar] telah menceritakan kepada kami
[Yahya] dan [Abdurrahman] mereka berdua berkata; Telah menceritakan
kepada kami [Sufyan] dari [Abu Rauq] dari [Ibrahim At-Taimi] dari
[Aisyah] bahwasanya Nabii shallallahu 'alaihi wasallam pernah menciumnya
namun beliau tidak berwudhu. Abu Dawud berkata; Beginilah yang
diriwayatkan oleh [Al-Firyabi]. Abu Dawud berkata; Ia adalah Mursal.
Ibrahim At-Taimi tidak pernah mendengar hadits dari Aisyah. Abu Dawud
berkata; Ibrahim At-Taimi meninggal dunia sebelum sampai berumur empat
puluh tahun. Kuniyahnya adalah Abu Asma`.
153. Telah
menceritakan kepada kami [Utsman bin Abu Syaibah] telah menceritakan
kepada kami [Waki'] telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] dari
[Habib] dari [Urwah] dari [Aisyah] bahwasanya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah mencium salah seorang istri beliau, kemudian
beliau keluar untuk shalat, sedangkan beliau tidak berwudhu lagi. Urwah
berkata; Siapakah dia kalau bukan engkau? Maka dia (Aisyah) tertawa. Abu
Dawud berkata; Demikianlah diriwayatkan oleh [Za`idah] dan [Abdul Hamid
Al Himmani] dari [Sulaiman Al A'masy] telah menceritakan kepada kami
[Ibrahim bin Makhlad Al Thalqani] telah menceritakan kepada kami
[Abdurrahman bin Maghra`] telah menceritakan kepada kami [Al A'masy]
telah mengabarkan kepada kami [Para sahabat kami] dari [Urwah Al Muzani]
dari [Aisyah] dengan hadits ini. Abu Dawud berkata; Yahya bin Sa'id Al-Qaththan berkata kepada seorang laki-laki; Ceritakan kepadaku
bahwa dua hadits ini -yakni hadits Al A'masy ini dari Habib dan
haditsnya dengan sanad ini tentang wanita mustahadhah, bahwa ia berwudhu
pada setiap kali shalat- Yahya berkata; Ceritakan kepadaku bahwa dua
hadits ini tidak ada apa-apanya (dha'if). Abu Dawud berkata;
Diriwayatkan oleh dari Ats-Tsauri dia berkata; Tidak menceritakan kepada
kami Habib kecuali dari Urwah Al-Muzani yakni; Dia tidak menceritakan
sesuatu pun kepada mereka dari Urwah bin Az-Zubair. Abu Dawud berkata;
[Hamzah Az-Zayyat] telah meriwayatkan dari [Habib] dari [Urwah bin
Az-Zubair] dari [Aisyah] hadits shahih.
154. Telah
menceritakan kepada kami [Abdullah bin Maslamah] dari [Malik] dari
[Abdullah bin Abu Bakr] bahwasanya dia pernah mendengar [Urwah] berkata;
Saya pernah menghadap kepada [Marwan bin Al Hakam], lalu kami
menyebut-nyebut sesuatu yang mengharuskan berwudhu. Kemudian Marwan
berkata; Dan karena menyentuh kemaluan. Maka Urwah berkata; Saya tidak
mengetahui tentang hal itu. Setelah itu Marwan berkata; [Busrah binti
Shafwan] telah mengabarkan kepada saya, bahwa dia pernah mendengar
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa yang menyentuh kemaluannya, maka hendaklah dia berwudhu."
155.
Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] telah menceritakan
kepada kami [Mulazim bin Amru Al Hanafi] telah menceritakan kepada kami
[Abdullah bin Badr] dari [Qais bin Thalq] dari [Ayahnya] dia berkata;
Kami pernah datang menghadap Nabiyullah shallallahu 'alaihi wasallam,
lalu datang seorang laki-laki yang sepertinya seorang pedalaman, lalu
dia berkata; "Wahai Nabi Allah, bagaimana menurut anda tentang seseorang
yang menyentuh kemaluannya setelah dia berwudhu? Maka beliau bersabda:
"Bukankah kemaluannya itu hanya sekerat daging dari orang tersebut?" Abu Dawud berkata; Diriwayatkan oleh [Hisyam bin Hassan] dan [Sufyan Ats-Tsauri] dan [Syu'bah] dan [Ibnu 'Uyainah] dan [Jarir Ar-Razi] dari [Muhammad bin Jabir] dari [Qais bin Thalq]. telah menceritakan
kepada kami [Musaddad] telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin
Jabir] dari [Qais bin Thalq] dari [Ayahnya] dengan sanadnya dan
maknanya, dan dia menyebutkan; (menyentuh kemaluan) di dalam shalat.
156.
Telah menceritakan kepada kami [Utsman bin Abu Syaibah] telah
menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] telah menceritakan kepada kami
[Al A'masy] dari [Abdullah bin Abdillah Ar-Razi] dari [Abdurrahman bin
Abu Laila] dari [Al-Bara` bin Azib] dia berkata; Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam pernah ditanya tentang berwudhu karena makan daging
unta. Maka beliau shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Berwudhulah
karenanya!" Dan beliau juga ditanya tentang berwudhu karena makan daging
kambing. Maka beliau shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Janganlah
berwudhu karenanya!" Dan beliau juga ditanya tentang mengerjakan shalat
di tempat tambatan unta, maka beliau shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Janganlah kalian mengerjakan shalat di tempat itu, karena
sesungguhnya ia termasuk setan." Dan beliau juga ditanya tentang
mengerjakan shalat di tempat tambatan kambing, maka beliau bersabda:
"Shalatlah di dalamnya, karena sesungguhnya tempat itu mengandung
barakah."
157. Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Al-'Ala`] dan [Ayyub bin Muhammad Ar Raqqi] dan [Amru bin Utsman Al Himshi] secara
makna, mereka mengatakan; Telah menceritakan kepada kami [Marwan bin
Mu'awiyah] telah mengabarkan kepada kami [Hilal bin Maimun Al- Juhani]
dari ['Atha` bin Yazid Al-Laitsi] berkata [Hilal]; Saya tidak
mengetahuinya kecuali dari [Abu Sa'id]. [Ayyub] dan [Amru] berkata; Saya
berpendapat hadits ini dari [Abu Sa'id] bahwasanya Nabi shallallahu
'alaihi wasallam pernah melewati seorang anak sedang menguliti domba,
maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepadanya: "Minggirlah,
saya akan mengajarkan kamu (bagaimana cara menguliti domba)." Lalu
beliau memasukkan tangannya di antara kulit dan daging, kemudian beliau
menekannya dengan kuat hingga terus mengulitinya sampai tangan beliau
tersembunyi di balik ketiak (domba itu), kemudian beliau pergi lalu
shalat mengimami orang-orang dan tidak berwudhu. Abu Dawud berkata; Amru
menambahkan dalam riwayat haditsnya; Beliau tidak menyentuh air. Dan
dia mengatakan dari Hilal bin Maimun Ar-Ramli. Abu Daud berkata; Dan
diriwayatkan dari [Abdul Wahid bin Ziyad] dan [Abu Mu'awiyah] dari
[Hilal] dari ['Atha`] dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam secara
mursal tanpa menyebutkan Abu Sa'id.
158. Telah
menceritakan kepada kami [Abdullah bin Maslamah] telah menceritakan
kepada kami [Sulaiman bin Bilal] dari [Ja'far] dari [Ayahnya] dari
[Jabir] bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah
memasuki suatu pasar melalui sebagian jalan atas, sedangkan orang banyak
berjalan di kiri kanan beliau. Kemudian beliau melewati bangkai seekor
anak
kambing yang bertelinga kecil, lalu beliau mengambil anak kambing
tersebut dengan memagang telinganya, kemudian bersabda: "Siapakah di
antara kalian yang menyukai, bahwa ini miliknya." Lalu beliau
melanjutkan Hadits tersebut.
159. Telah menceritakan
kepada kami [Abdullah bin Maslamah] telah menceritakan kepada kami
[Malik] dari [Zaid bin Aslam] dari ['Atha` bin Yasar] dari [Ibnu Abbas]
bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah makan daging
paha kambing, kemudian beliau mengerjakan shalat dan tidak berwudhu
kembali.
160. Telah menceritakan kepada kami [Utsman bin Abu Syaibah] dan [Muhammad bin Sulaiman Al Anbari] secara makna, dia berkata; Telah
menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Mis'ar] dari [Abu Shakhrah Jami'
bin Syaddad] dari [Al-Mughirah bin Abdullah] dari [Al-Mughirah bin
Syu'bah] dia berkata; Pada suatu malam saya pernah bertamu kepada Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam, lalu beliau memerintahkan untuk diambilkan
sepotong daging kambing besar, setelah disate, beliau mengambil sebilah
pisau, lalu beliau memotong-motongnya untukku dengan pisau tersebut.
Syu'bah berkata; Kemudian Bilal datang menyerukan adzan untuk shalat,
lalu dilemparkanlah pisau tersebut, seraya bersabda: 'Alangkah
beruntungnya dia, serius itu!" -Karena telah memanggil manusia untuk
mengerjakan shalat-- Lalu beliau berdiri mengerjakan shalat. Al Anbari
menambahkan; Ketika itu kumisku telah panjang, maka beliau memotongnya
sampai seukuran siwak. Atau beliau bersabda: "Saya akan memotongnya
untukmu hingga seukuran siwak."
161. Telah menceritakan
kepada kami [Musaddad] telah menceritakan kepada kami [Abu Al Ahwash]
telah menceritakan kepada kami [Simak] dari [Ikrimah] dari [Ibnu Abbas]
dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah makan
(daging) paha kambing, kemudian beliau membersihkan tangannya dengan
kain yang berada di bawah beliau, lalu belaiu berdiri dan mengerjakan
shalat.
162. Telah menceritakan kepada kami [Hafsh bin
Umar An-Namiri] telah menceritakan kepada kami [Hammam] dari [Qatadah]
dari [Yahya bin Ya'mar] dari [Ibnu Abbas] bahwasanya Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam pernah menggigit daging paha (kambing),
kemudian beliau mengerjakan shalat dan tidak berwudhu lebih dahulu.
163.
Telah menceritakan kepada kami [Ibrahim bin Al Hasan
Al-Khats'ami] telah menceritakan kepada kami [Hajjaj] berkata [Ibnu
Juraij] telah mengabarkan kepada saya [Muhammad bin Al-Munkadir] dia
berkata; Saya pernah mendengar [Jabir bin Abdullah] berkata; Saya pernah
mempersembahkan kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam sepotong roti
dan daging, lalu beliau memakannya. Kemudian beliau meminta air wudhu,
lalu berwudhu dengan air itu. Setelah itu beliau mengerjakan shalat
Dhuhur. Kemudian meminta sisa makanan beliau, lalu memakannya, kemudian
berdiri mengerjakan shalat tanpa berwudhu.
164. Telah
menceritakan kepada kami [Musa bin Sahl Abu 'Imran Ar- Ramli] telah
menceritakan kepada kami [Ali bin Ayyasy] telah menceritakan kepada kami
[Syu'aib bin Abu Hamzah] dari [Muhammad bin Al-Munkadir] dari [Jabir]
dia berkata; Akhir kedua perkara ini adalah bahwa Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam tidak berwudhu karena makan sesuatu yang disentuh api.
Abu Dawud berkata; Ini adalah ringkasan dari hadits yang pertama.
165.
Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin 'Amru bin As-Sarj]
telah menceritakan kepada kami [Abdul Malik bin Abu Karimah] berkata
Ibnu As- Sarj; Ibnu Abi Karimah dan termasuk orang Islam pilihan, dia
berkata; Telah menceritakan kepada saya [Ubaid bin Tsumamah Al-Muradi]
dia berkata; [Abdullah bin Harits bin Jaz`in] salah seorang sahabat Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam, datang kepada kami di Mesir. Saya
mendengarnya menceritakan hadits di Masjid Mesir, dia berkata; Saya
pernah menjadi orang yang ketujuh atau orang yang keenam bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
di rumah seseorang, kemudian Bilal lewat dan mengumandangkan adzan untuk
shalat. Maka kami keluar dan melewati seorang laki-laki yang periuknya
sedang di atas api. Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Apakah periukmu bagus?" (Yakni apakah daging yang ada di
dalam periukmu sudah masak dan siap untuk dimakan?) laki-laki itu
menjawab; Ya, aku rela ayah dan ibumu menjadi tebusanmu. Lalu beliau
mengambil sepotong daging darinya (kemudian memakannya) dan terus
mengunyahnya hingga beliau masuk ke dalam shalat sedangkan saya melihat
kepadanya.
166. Telah menceritakan kepada kami
[Musaddad] telah menceritakan kepada kami [Yahya] dari [Syu'bah] telah
menceritakan kepada saya [Abu Bakr bin Hafsh] dari [Al Agharr] dari [Abu
Hurairah] dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Berwudhulah karena makan makanan yang masak (terpanggang)
karena api."
167. Telah menceritakan kepada kami [Muslim
bin Ibrahim] telah menceritakan kepada kami [Aban] dari [Yahya bin Abu
Katsir] dari [Abu Salamah] bahwasanya [Abu Sufyan bin Sa'id bin
Al-Mughirah] telah menceritakan kepadanya bahwa dia pernah menemui [Ummu
Habibah], lalu dia menyuguhkannya semangkuk makanan dari tepung, lau
dia meminta air kemudian dia berkumur-kumur dengannya. Maka Ummu Habibah
berkata kepadanya; Wahai anak saudariku, tidakkah kamu berwudhu?
Sesungguhnya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Berwudhulah
kalian karena memakan yang menjadi berubah karena api, - atau beliau
bersabda- apa yang disentuh oleh api." Abu Dawud berkata; di dalam
hadits Az-Zuhri disebutkan; Wahai anak saudaraki.
168.
Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] telah menceritakan
kepada kami [Al-Laits] dari ['Uqail] dari [Az-Zuhri] dari [Ubaidullah
bin Abdullah] dari [Ibnu Abbas] bahwasanya Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam pernah minum susu, setelah itu beliau meminta air, lalu
berkumur-kumur, kemudian bersabda: "Sesungguhnya susu itu mengandung
lemak."
169. Telah menceritakan kepada kami [Utsman bin
Abu Syaibah] dri [Zaid bin Al Hubab] dari [Muthi' bin Rasyid] dari
[Taubah Al-'Anbari] bahwasanya dia pernah mendengar [Anas bin Malik]
berkata; Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah
minum susu, lalu beliau tidak berkumur- kumur dan tidak berwudhu
keamudian beliau shalat. Zaid berkata; Syu'bah menunjukkan kepadaku
tentang syaikh ini.
170. Telah menceritakan kepada kami
[Abu Taubah Ar-Rabi' bin Nafi'] telah menceritakan kepada kami [Ibnu
Al-Mubarak] dari [Muhammad bin Ishaq] telah menceritakan kepada saya
[Shadaqah bin Yasar] dari ['Aqil bin Jabir] dari [Jabir] dia berkata;
Kami pernah keluar bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam,
yakni pada perang Dzat Ar-Riqa', kemudian ada seseorang (dari kaum
Muslimin) yang menangkap istri seorang laki-laki kaum musyrikin. Maka
dia (sang suami) bersumpah dengan berujar; "Saya tidak akan
henti-hentinya membalas, sehingga aku dapat menumpahkan darah seseorang
dari kalangan sahabat Muhammad." Maka dia pun pergi mengikuti jejak Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam. Setelah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
singgah di suatu tempat, beliau bersabda, "Siapa yang akan menjaga
kita?" Maka seorang dari kaum Muhajirin dan seorang dari Anshar
memenuhinya. Lalu beliau bersabda, "Berjagalah kalian berdua di mulut
celah kedua bukit itu!" Jabir berkata; Tatkala kedua orang tersebut
pergi ke celah bukit tersebut, laki-laki dari Muhajirin itu berbaring
(tidur), sedangkan laki-laki dari Anshar berdiri (melaksanakan shalat),
lalu laki-laki musyrik itu datang. Tatkala si musyrik itu melihat sosok
orang Anshar tersebut, dia mengetahui bahwa orang Anshar itu adalah
perintis pasukan, maka dia pun melemparkan anak panah ke arahnya dan
mengenainya. Maka orang Anshar itu mencabut anak panah tersebut, sampai si musyrik memanahnya
dengan tiga anak panah, lalu orang Anshar itu rukuk dan sujud. Kemudian
sahabatnya (orang Muhajirin) terbangun. Tatkala si musyrik itu
mengetahui bahwa para sahabat telah mengetahuinya, maka dia pun lari.
Pada saat laki- laki muhajirin itu melihat tubuh laki-laki Anshar itu
berlumuran darah, dia berkata; Subhaanallah (Maha suci Allah), mengapa
kamu tidak membangunkanku ketika dia memanahmu pertama kali? Dia
menjawab, Waktu itu saya sedang membaca suatu surah, sementara aku tidak
suka memotong bacaan tersebut (hingga selesai).
171. Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Muhammad bin
Hanbal] telah menceritakan kepada kami [Abdurrazzaq] telah menceritakan
kepada kami [Ibnu Juraij] telah mengabarkan kepada saya [Nafi'] telah
menceritakan kepada saya [Abdullah bin Umar] bahwasanya pada suatu malam
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam disibukkan dari Shalat Isya
(karena persiapan perang), oleh karena itu beliau mengakhirkan
pelaksanaannya, sehingga kami tidur di masjid, kemudian bangun, lalu
tidur kembali, kemudian bangun, lalu tidur kembali, kemudian beliau
keluar menemui kami seraya bersabda: "Tidak ada seorang pun yang
menunggu shalat selain kalian."
172. Telah menceritakan
kepada kami [Syadz bin Fayyadl] telah menceritakan kepada kami [Hisyam
Ad-Dastuwa`i] dari [Qatadah] dari [Anas] dia berkata; Sahabat Rasululah
shallallahu 'alaihi wasallam biasa menunggu akhir Shalat Isya sampai
kepala mereka manggut-manggut (mengantuk), kemudian mereka mengerjakan
shalat dan tidak berwudhu lagi. Abu Dawud berkata; [Syu'bah] menambahkan
padanya dari [Qatadah], dia [Anas] berkata; Kami pernah mengantuk pada
masa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Dan diriwayatkan oleh
[Ibnu Abi 'Arubah] dari [Qatadah] dengan lafadl yang lain.
173. Telah menceritakan kepada kami [Musa bin Isma'il] dan [Dawud bin Syabib] mereka berdua berkata; Telah menceritakan kepada kami
[Hammad bin Salamah] dari [Tsabit Al-Bunani] bahwasanya [Anas bin Malik]
berkata; Telah dikumandangkan iqamat Shalat Isya, tiba-tiba ada seorang
laki-laki berdiri seraya berkata, Wahai Rasulullah, saya ada perlu
(kepada anda)! Maka beliau shallallahu 'alaihi wasallam berdiri
berbincang-bincang dengannya, sehingga para sahabat atau sebagian mereka
mengantuk, kemudian beliau melaksanakan shalat bersama mereka. Dan dia
(Tsabit Al- Bunani) tidak menyebutkan tentang wudhu (dalam riwayat ini).
174. Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Ma'in]
dan [Hannad bin As Sariy] dan [Utsman bin Abu Syaibah] dari [Abdussalam
bin Harb] dan ini adalah lafazh hadits Yahya dari [Abu Khalid Ad-
Dalani] dari [Qatadah] dari [Abu Al-'Aliyah] dari [Ibnu Abbas] bahwa
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah sujud dan tidur serta
mengeluarkan suara, kemudian beliau bangkit untuk shalat dan tidak
berwudhu kembali. Dia (Ibnu Abbas) berkata; Maka saya tanyakan kepada
beliau; Baginda shalat dan tidak berwudhu, padahal baginda telah tidur.
Maka beliau bersabda: "Sesungguhnya wudhu hanyalah wajib bagi orang yang
tidur dengan berbaring." [Utsman] dan [Hannad] menambahkan dengan
lafadl; "Karena apabila dia tidur berbaring, maka seluruh persendiannya
loyo." Abu Dawud berkata; Hadits tentang berwudhu bagi orang yang tidur
berbaring adalah hadits munkar, tidak ada yang meriwayatkannya kecuali
Yazid Abu Khalid Ad-Dalani dari Qatadah. Awal Hadits ini diriwayatkan
oleh Jama'ah dari Ibnu Abbas, dan mereka tidak menyebutkan sedikit pun tentang ini (berwudhu bagi yang tidur berbaring), dan dia berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam terpelihara (dari tidurnya hati). Dan Aisyah radliallahu
'anha berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Kedua mataku
tertidur akan tetapi hatiku tidak." Syu'bah berkata; Sesungguhnya
Qatadah mendengar dari Abu Al Aliyah hanya empat hadits, yaitu: Hadits
Yunus bin Matta, hadits Ibnu Umar tentang shalat, Hadits tentang
keterangan bahwa para hakim itu ada tiga golongan, dan hadits Ibnu
Abbas, telah menceritakan kepada saya orang-orang yang diridhai yang
diantaranya Umar, dan yang lebih diridhai menurutku adalah Umar. Abu
Dawud berkata; Saya pernah menyebutkan hadits Yazid Ad-Dalani kepada
Ahmad bin Hanbal, maka dia memperingatkanku dengan keras karena
pengingkarannya yang begitu besar pada riwayat tersebut, dan dia
berkata; Apa urusan Yazid Ad-Dalani dengan memasukkan pada para sahabat
Qatadah apa-apa yang tidak mereka riwayatkan. Dia (Ahmad) tidak
mempedulikan hadits tersebut.
175. Telah menceritakan
kepada kami [Haiwah bin Syuraih Al Himshi] … telah menceritakan kepada
kami [Baqiyyah] dari [Al-Wadlin bin 'Atha`] dari [Mahfuzh bin Alqamah]
dari [Abdurrahman bin 'A`idz] dari [Ali bin Abu Thalib] dia berkata;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tali pantat adalah
kedua mata, maka barangsiapa yang tidur, hendaklah dia berwudhu."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Seorang mukmin bukanlah pengumpat, pengutuk, berkata keji atau berkata busuk. (HR. Bukhari dan Al Hakim)